Makalah Agama Hindu “Samkhya Darsana”

banner 468x60

MAKALAH
  AGAMA HINDU


“Samkhya Darsana”

O L E H :
I Ketut Febriana
Kelas   :
SMA
NEGERI 1 LADONGI
TAHUN
PELAJARAN 2018/2019



KATA PENGANTAR
Om
swastyastu,
Puji syukur penulis ucapakan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Samkhya Darsana” ini dengan tepat waktu.
Demikian penyusunan makalah ini dan penulis yakin bahwa
masih banyak kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari para pembaca demi sepurnanya makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita semua.
Om
Shanti, Shanti, Shanti Om 
Ladongi, Februari 2019
Penulis



DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………………………………………          i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………………….          ii
BAB 
I   PENDAHULUAN
1.1   Latar
Belakang ………………………………………………………………………………..         1
1.2   Rumusan
Masalah …………………………………………………………………………….         1
1.3   Tujuan ……………………………………………………………………………………………         1
                                                                                                         
BAB  II PEMBAHASAN
2.1   Pengertian
Samkhya
…………………………………………………………………………..         2
2.2   Pemahaman
Samkhya
…………………………………………………………………………         2
2.3   Pendiri Ajaran Samkhya………………………………………………………………………         3
2.4   Sumber Ajaran Samkhya……………………………………………………………………..         3
2.5   Tujuan
Akhir Ajaran Samkhya
………………………………………………………………         3
BAB III PENUTUP
3.1   Kesimpulan………………………………………………………………………………………         4
3.2   Saran………………………………………………………………………………………………         4
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
 1.1.  
Latar Belakang
Di India ada Sembilan aliran filsafat yang semuanya memiliki
konsep yang berbeda dalam mencapai tujuan akhir. Tujuan akhir yang ingin
dicapai ialah kelepasan atau kebahagiaan yang tertinggi. Kesembilan aliran
filsafat itu dibagi atas dua kelompok yaitu Astika dan Nastika. Kelompok Astika
adalah kelompok filsafat yang mengakui kewenangan atau otoritas dari Veda.
Salah satu bagian dari kelompok Astika ialah Samkhya Darsana. Untuk mengetahui
metafisika, epistimologi, etika serta pemahaman yang lebih mendalam mengenai
Samkhya Darsana, maka penulis menyusun makalah ini guna menyediakan informasi
dan wawasan mengenai Samkhya Darsana.
  
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana pengertian dan
    pemahaman Samkhya Darsana?
  2. Siapa pendiri serta darimana
    sumber ajaran Samkhya Darsana?
  3. Bagaimana metafisika dan etika
    dalam Samkhya Darsana?
  4. Apakah yang menjadi tujuan
    akhir ajaran Samkhya?
1.3.  
Tujuan
Penulisan makalah “Samkhya Darsana” ini memiliki tujuan
sebagai berikut:
  1. Memahami dan menjelaskan
    tentang Samkhya Darsana.
  2. Menjelaskan tentang pandangan
    Samkhya terhadap Makrokosmos dan Mikrokosmos.
  3. Memahami aspek metafisika,
    serta etika Samkhya.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Samkhya
Samkhya adalah salah satu sistem filsafat India yang
mengakui Veda sebagai otoritas tertinggi. Oleh sebab itu Samkhya dikelompokkan
kedalam Astika (ortodok). Jika dilihat dari bentuk katanya, Samkhya berasal
dari dua urat kata yaitu “Sam” dan “Khya”. Sam diartikan
sebagai bersama-sama dan Khya diartikan sebagai bilangan, jadi secara
harfiah Samkhya berarti bilangan bersama-sama. Kata Samkhya digunakan dalam
Sruti dan Smerti, dimana masing-masing digunakan dalam pengertian pengetahuan
dan tindakan, sehingga kata Samkhya ini juga memiliki arti pengetahuan
yang benar. Perkataan Samkhya juga berarti pengetahuan yang sempurna, yang
dimaksud adalah filsafat tentang sesuatu yang memberi pelajaran untuk mengenal
diri sendiri secara metafisik. Istilah Samkhya juga dipergunakan dalam
pengertian Vicara, yaitu perenungan filosofis.
2.2.
Pemahaman Samkhya
Ajaran Samkhya disebut realistis, dualistis dan pluralitas.
Disebut relistis karena mengakui realitas dunia ini yang bebas dari roh.
Disebut dualistis karena prinsip ajarannya ada dua realitas yang berdiri
sendiri saling bertentangan dan dapat dipadukan, yaitu purusa dan prakerti. Dan
Samkhya disebut plurslisme karena mengajarkan bahwa purusa itu beranak sekali.
Dalam Sarva Darsana Samgraha, yaitu suatu system
filsafat Hindu mengatakan kata Samkhya (sankhya) itu artinya adalah jumlah. Dan
sistem ini memberikan 25 prinsip terjadinya alam semesta setelah dua asas yaitu
purusa dan prakerti sehingga berkembanglah sebagai penyusun alam
semesta dan tubuh manusia itu sendiri. 25 prinsip (tattwas) yang diberikan oleh
Samkhya Darsana.
            Ajaran pokok dari Samkhya adalah
adanya dua realitas asasi yaitu Purusa dan Pekerti atau asas kejiwaan dan asas
kebendaan yang merupakan asal mula dari segala sesuatu. Dalam Samkhya Darsana
menggunakan tiga sistem pembuktian yang disebut dengan Tri Pramana,
yaitu : Pratyaksa pramana (pengamatan), Anumana pramana
(penyimpulan) dan Apta wakya (benar, sesuai dengan Veda dan guru yang
mendapatkan wahyu). Sedangkan pengamatan ada dua, yaitu Nirwikalpa dan Sawikalpa.
Nirwikalpa adalah pengamatan yang tidak menentukan yang ada hanya
pengenalan objek sebagai sesuatu bukan sebagai benda yang jelas identitasnya.
Sedangkan sawikalpa adallah pengamatan yang menentukan ia merupakan
hasil analisis sintesis dan interprestasi alam pikiran.
2.3.
Pendiri Ajaran Samkhya
Sistem ajaran Samkhya ini dicetuskan oleh Maha Rsi Kapila.
Rsi Kapila ini lahir dari ibu yang bernama Devahuti dan ayahnya adalah Kardama.
Dari ibunyalah Rsi Kapila ini mendapatkan ajaran-ajaran filsafat, dan apa yang
menjadi konsep system ini ditulis dalam sebuah buku Samkhya Sutra. Rsi Kapila
sering dipanggil dengan sebutan Rsi Kapila Muni, dikatakan sebagai Putra Brahma
dan Avatara Visnu.
2.4.
Sumber Ajaran Samkhya
Meskipun Samkhya kadangkala dikatakan sebagai ajaran yang
bersifat atheistik namun Samkhya menggunakan Veda sebagai otoritas
tertingginya. Samkhya menggunakan Veda sebagai dasar pengembangan kebenaran
Hindu. Selain Veda, Samkhya juga menggunakan Chandogya Upanisad, Prashna
Upanisad, Katha Upanisad, dan Svetasvatara Upanisad. Dan yang tidak kalah
penting dalam ajaran Samkhya adalah Mahabharata yang termuat dalam kitab
Bhagawadgita.
2.5 Tujuan Akhir Ajaran Samkhya
Tujuan akhir dari Ajaran Samkhya adalah kelepasan. Kelepasan
dapat dicapai oleh seseorang bila orang tersebut menyadari bahwa purusa tidak
sama dengan alam pikiran, perasaan, dan badan jasmani. Bila seseoarng belum
menyadari hal itu, maka ia tidak akan dapat mencapai kelepasan, akibatnya ia
mengalami kelahiran yang berulang-ulang. Jalan untuk mencapai kelaepasan adalah
melalui pengetahuan yang benar, latihan kerohanian yang terus menerus,
merealisasikan perbedaan purusa dan prakerti serta cinta kasih terhadap semua
makhluk. Dengan demikian samkhya menekankan pada jalan jnana dalam wujud wiweka
dan kebijaksanaan untuk melepaskan purusa dari jebakan prakerti.



BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
  1. Samkhya berasal dari dua urat
    kata yaitu “Sam” dan “Khya”. Sam diartikan sebagai
    bersama-sama dan Khya diartikan sebagai bilangan, jadi secara
    harfiah Samkhya berarti bilangan bersama-sama.
  2. Samkya memiliki tiga sifat yang
    mendalam yaitu dualistis, realistis dan pluralistis.
  3. Sistem ajaran Samkhya
    dicetuskan oleh Maha Rsi Kapila.
  4. Samkhya menggunakan Veda
    sebagai dasar pengembangan kebenaran Hindu. Selain Veda, Samkhya juga
    menggunakan Chandogya Upanisad, Prashna Upanisad, Katha Upanisad, dan
    Svetasvatara Upanisad. Dan yang tidak kalah penting dalam ajaran Samkhya
    adalah Mahabharata yang termuat dalam kitab Bhagawadgita.
  5. Ajaran Samkhya secara metafisis
    mengemukakan pokok-pokok ajaran purusa, prakerti,tri guna,penciptaan alam
    semesta dan atheistik.
  6. Dalam konsep samkhya, manusia
    yang lahir di dunia, terikat oleh penderitaan (dukha) yang berjumlah tiga,
    yaitu : 1). Adhyatmika : penderitaan yang disebabkan oleh penyebab
    psiko-fisika intra organik yang mencakup semua penderitaan fisik dan
    mental, 2). Adhidaiwika : penderitaan yang disebabkan oleh penyebab super
    natural, 3). Adhibhautika : penderitaan yang disebabkan penyebab alam
    ekstra organik seperti manusia atau binatang.
  7. Tujuan akhir dari Ajaran
    Samkhya adalah kelepasan.
3.2    Saran
Dengan adanya makalah ini semoga para pembaca dapat
mengembangkan  sekaligus menambah wawasan
tentang Samkhya darsana dan tentunya dapat menyusun makalah yang lebih baik
dari makalah yang kami buat.





DAFTAR PUSTAKA
https://witriblog.wordpress.com/2015/12/05/samkhya-darsana/
https://drive.google.com/file/d/1d-uBWLkEDh5g1m_t8T0OgAco84p5zmRV/view?usp=sharing

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *