MAKALAH
BIOLOGI
“Struktur
Tumbuhan”
Tumbuhan”
O l e h :
1.
2.
3.
SMA NEGERI 1 LADONGI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Mau langsung Download Silahkan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini hingga selesai. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada guru dan teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
ami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam
makalah ini, baik dari segi susunan kalimat ataupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami memohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini. Kami berharap melalui
makalah ini, para pembaca dapat mengabil pelajaran. Kami sangat menghargai dan
mengucapkan terima kasih untuk segala saran, kritik, ataupun perbaikan dari
pembaca yang bersifat membangun.
makalah ini, baik dari segi susunan kalimat ataupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami memohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini. Kami berharap melalui
makalah ini, para pembaca dapat mengabil pelajaran. Kami sangat menghargai dan
mengucapkan terima kasih untuk segala saran, kritik, ataupun perbaikan dari
pembaca yang bersifat membangun.
Poli-Polia, Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan……………………………………. 2
2.2 Organ dan Sistem Organ pada Tumbuhan………………………………………….. 5
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………….. 10
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Latar Belakang
Didalam Biologi, tumbuhan merupakan organism eukariotik;
multiseluler; memiliki akar, batang, dan daun; memiliki dinding sel yang
mengandung selulosa; pada umumnya memiliki klorofil a dan b sehingga dapat
melakukan fotosintesis serta dapat menyimpan cadangan makanan (Irnaningtyas,
2014:260).
multiseluler; memiliki akar, batang, dan daun; memiliki dinding sel yang
mengandung selulosa; pada umumnya memiliki klorofil a dan b sehingga dapat
melakukan fotosintesis serta dapat menyimpan cadangan makanan (Irnaningtyas,
2014:260).
Tumbuhan sendiri terdiri dari sel-sel yang merupakan satuan
untuk melakukan proses-proses hidup. Sel kemudian berdiferensiasi menjadi
jaringan dan organ-organ tubuh. Kemudian, organ-organ itu membentuk sistem
organ dan kemudian sistem organ akan membentuk tubuh tumbuhan.
untuk melakukan proses-proses hidup. Sel kemudian berdiferensiasi menjadi
jaringan dan organ-organ tubuh. Kemudian, organ-organ itu membentuk sistem
organ dan kemudian sistem organ akan membentuk tubuh tumbuhan.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
- Apa saja jaringan dan organ
yang terdapat pada tubuh tumbuhan? - Apa fungsi dari organ dan
jaringan-jaringan tersebut?
1.3
Tujuan
Tujuan
- Untuk mengetahui apa saja organ
dan jaringan yang terdapat pada tubuh tumbuhan. - Untuk mengetahui fungsi dari
organ dan jaringan yang terdapat pada tubuh tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan
Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan
Tubuh tumbuhan dan hewan terdiri dari ratusan sampai ratusan
triliunan sel, kecuali tubuh paling sederhana, sel terorganisasi menjadi
jaringan, organ, dan system organ yang setiapnya dapat melakukan fungsi
tertentu.
triliunan sel, kecuali tubuh paling sederhana, sel terorganisasi menjadi
jaringan, organ, dan system organ yang setiapnya dapat melakukan fungsi
tertentu.
Suatu jaringan terdiri dari satu atau lebih jenis sel dan
sering kali suatu matriks ekstraseluler secara kolektif menjalankan fungsi
tertentu. Contohnya, jaringan saraf.
sering kali suatu matriks ekstraseluler secara kolektif menjalankan fungsi
tertentu. Contohnya, jaringan saraf.
Jaringan
tumbuhan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem
dan jaringan permanen.
tumbuhan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem
dan jaringan permanen.
- Jaringan meristem (jaringan
embrional)
Jaringan
Meristem terdiri atas kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan
jaringan yang lain. Jaringan meristem memiliki fungsi sebagai jaringan
embrionik, yang membentuk sel-sel baru yang akan berdiferensiasi menjadi
jaringan lain. Ciri-ciri sel penyusun jaringan meristem sebagai berikut.
Meristem terdiri atas kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan
jaringan yang lain. Jaringan meristem memiliki fungsi sebagai jaringan
embrionik, yang membentuk sel-sel baru yang akan berdiferensiasi menjadi
jaringan lain. Ciri-ciri sel penyusun jaringan meristem sebagai berikut.
- Aktif membelah dan belum
mengalami diferensiasi. - Berukuran kecil dan berdinding
tipis. - Memiliki nucleus relative
kecil, bervakuola kecil, dan mengandung banyak sitoplasma. - Berbentuk kuboid atau
prismatik.
- Jaringan permanen (jaringan
dewasa)
Terdiri
atas sel-sel yang sudah tidak membelah dan telah mengalami diferensiasi.
Jaringan dewasa meliputi jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat,
dan jaringan pengangkut.
atas sel-sel yang sudah tidak membelah dan telah mengalami diferensiasi.
Jaringan dewasa meliputi jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat,
dan jaringan pengangkut.
- Jaringan Pelindung
Jaringan
pelindung berfungsi melindungi tumbuhan dari pegaruh luar yang merugikan.
Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis. Beberapa ciri
jaringan epidermis tumbuhan sebagai berikut.
pelindung berfungsi melindungi tumbuhan dari pegaruh luar yang merugikan.
Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis. Beberapa ciri
jaringan epidermis tumbuhan sebagai berikut.
- Terdiri atas satu lapis sel.
- Tersusun atas sel-sel hidup.
- Memiliki beragam bentuk.
- Tidak memiliki klorofil.
- Mengalami modifikasimembentuk
derivat jeringan epidermis, misalnya stomata, spina (duri), filamen, sel
kipas, sel kersik (sel silika), dan trikomata (rambut-rambut). - Dinding sel jaringan epidermis
bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan, sedangkan
dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan
jaringan lain tetap tipis.
Apabila
jaringan epidermis rusak, fungsinya digantikan oleh jaringan gabus. Jaringan
gabus dibedakan menjadi tiga macam, yaitu eksodermis, endodermis, dan
peridermis.
jaringan epidermis rusak, fungsinya digantikan oleh jaringan gabus. Jaringan
gabus dibedakan menjadi tiga macam, yaitu eksodermis, endodermis, dan
peridermis.
- Jaringan Dasar (Parenkim)
Parenkim
disebut jaringan dasar karena terletak hampir disemua bagian tubuh tumbuhan.
Ciri-ciri sel penyusun jaringan parenkim sebagai berikut.
disebut jaringan dasar karena terletak hampir disemua bagian tubuh tumbuhan.
Ciri-ciri sel penyusun jaringan parenkim sebagai berikut.
- Selnya bersegi banyak.
- Dinding sel tipis dan mempunyai
vakuola yang besar untuk menyimpan makanan cadangan. - Terdiri dari sel-sel hidup.
- Mempunyai banyak ruang antar
sel (untuk pertukaran gas) . - Dapat bersifat meristematis
karena dapat membelah diri untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Berdasarkan
fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi lima macam sebagai berikut.
fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi lima macam sebagai berikut.
- Parenkim asimilasi (klorenkim),
jaringanp arenkim yang mengandung klorofil (untuk fotosintesis). Contoh
parenkim palisade dan parenkim spons pada daun. - Parenkim penimbun, jaringan
parenkim ini dapat menyimpan makanan cadangan dalam bentuk yang
berbeda-beda, misalnya sebagai larutan didalam vakuola dan dalam bentuk
partikel padat atau cairan di sitoplasma. - Parenkim air, jaringan parenkim
yang mampu menyimpan air. - Parenkim udara (aerenkim),
jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara. Contoh parenkim pada batang
teratai (untuk mengapung). - Parenkim pengangkut, jaringan
parenkim ini terdapat disekitar jaringan pengangkut (floem dan xilem).
Sel-selnya berbentuk memenjang sesuai arah pengangkutnya.
Berdasar
bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi empat macam seperti berikut.
bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi empat macam seperti berikut.
- Parenkim palisade, jaringan
parenkim ini menyusun mesofil daun yang sel-sel penyusunnya berbentuk
silindris atau memanjang, tegak, dan mengandung kloroplas. - Parenkim bunga karang, jaringan
parenkim ini menyusun mesofil daun yang sel-sel penyusunnya memiliki
bentuk dan ukuran yang tidak teratur dengan ruang antarsel relatif lebih
besar. - Parenkim lipatan, jaringan
parenkim ini memiliki dindin gsel yang mengalami lipatan kearah dalam
serta mengandung banyak kloropas. - Parenkim bintang, jaringan
parenkim ini berbentuk seperti bintang dan bersambungan pada
ujung-ujungnya.
- Jaringan Penguat
Jaringan
penguat dalam tumbuhan berfungsi untuk menyokong atau menguatkan bagian tubuh
tumbuhan.
penguat dalam tumbuhan berfungsi untuk menyokong atau menguatkan bagian tubuh
tumbuhan.
Berdasarkan
bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan
sklerenkim.
bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan
sklerenkim.
- Jaringan Kolenkim
Ciri-ciri
jaringan kolenkim sebagai berikut.
jaringan kolenkim sebagai berikut.
- Merupakan penguat utama
organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan. - Umumnya terletek di bawah
epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, ibu tulang daun. - Dinding selnya tidak mengandung
lignin tetapi mengandung selulosa, pectin dan hemiselulosa. - Sel-sel kolenkim mengalami
penebalan setempat pada dinding selnya.
- Jaringan sklerenkim
Ciri-ciri
jaringan skelerenkim sebagai berikut.
jaringan skelerenkim sebagai berikut.
- Hanya terdapat pada jaringan
tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. - Terdiri atas sel-sel mati.
- Dinding selnya sangat tebal dan
kuat karena mengandung lignin. - Ada yang berbentuk benang
panjang dan ada pula yang kecil tidak beraturan.
- Jaringan Pengangkut
Jaringan
ini mempunyai peran untuk melaksanakan fungsi transpor atau pengangkutan zat.
ini mempunyai peran untuk melaksanakan fungsi transpor atau pengangkutan zat.
Berdasarkan
bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibedakan menjadi jaringan floem dan
xilem.
bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibedakan menjadi jaringan floem dan
xilem.
- Floem
Floem
berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas unsur- unsure kibral (
sel-sel tapis dan komponen buluh tapis).
berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas unsur- unsure kibral (
sel-sel tapis dan komponen buluh tapis).
- Xilem
Xilem
berfungsi mengangkut air dan unsure hara dari akar ke daun. Xilem terdiri atas
unsure trakeal (trakea dan trakeid ), serabut xilem, serta parenkim xilem.
berfungsi mengangkut air dan unsure hara dari akar ke daun. Xilem terdiri atas
unsure trakeal (trakea dan trakeid ), serabut xilem, serta parenkim xilem.
2.2
Organ dan Sistem Organ pada Tumbuhan
Organ dan Sistem Organ pada Tumbuhan
Organ
adalah kumpulan beberapa macam jaringan yang bekerja sama untuk melakukan tugas
tertentu. Organ sering kali tersusun atas jaringan-jaringan yang berbeda.
truktur organ pada organisme berbeda-berbeda. Semakin tinggi tingkat organisme,
semakin sempurna dan kompleks organnya. Gabungan dari organ-organ ini
selanjutnya bergabung menjadi satu membentuk sistem organ.
adalah kumpulan beberapa macam jaringan yang bekerja sama untuk melakukan tugas
tertentu. Organ sering kali tersusun atas jaringan-jaringan yang berbeda.
truktur organ pada organisme berbeda-berbeda. Semakin tinggi tingkat organisme,
semakin sempurna dan kompleks organnya. Gabungan dari organ-organ ini
selanjutnya bergabung menjadi satu membentuk sistem organ.
2.2.1 Akar
Akar
merupakan bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih dan
bentuknya meruncing sehingga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar
lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem
apikal ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra) yang berfungsi
untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah.
merupakan bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih dan
bentuknya meruncing sehingga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar
lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem
apikal ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra) yang berfungsi
untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah.
Pada
akar, pertumbuhan sekundernya sangat bervariasi. Kebanyakan akar tumbuhan
monokotil serta tumbuhan dikotil yang berbentuk perdu atau cabang akar tumbuhan
dikotil berbentuk pohon atau Gymnospermae tidak mengadakan pertumbuhan
sekunder. Dengan demikian, korteks susunannya tetap, akar yang tua membentuk
eksodermis sebagai penguat dan endodermis berada pada fase tertier.
akar, pertumbuhan sekundernya sangat bervariasi. Kebanyakan akar tumbuhan
monokotil serta tumbuhan dikotil yang berbentuk perdu atau cabang akar tumbuhan
dikotil berbentuk pohon atau Gymnospermae tidak mengadakan pertumbuhan
sekunder. Dengan demikian, korteks susunannya tetap, akar yang tua membentuk
eksodermis sebagai penguat dan endodermis berada pada fase tertier.
Tumbuhan
yang akarnya mengalami pertumbuhan sekunder hanya terdapat pada akar tunggang
tumbuhan dikotil, akibat aktivitas kambium vaskuler sehingga garis tengahnya
membesar. Perkembangan kambium itu selanjutnya menghasilkan xilem sekunder dan
floem sekunder.
yang akarnya mengalami pertumbuhan sekunder hanya terdapat pada akar tunggang
tumbuhan dikotil, akibat aktivitas kambium vaskuler sehingga garis tengahnya
membesar. Perkembangan kambium itu selanjutnya menghasilkan xilem sekunder dan
floem sekunder.
Setelah
kambium mengadakan pertumbuhan sekunder, maka akan terbentuk kambium gabus pada
korteks. Kambium gabus ini membentuk jaringan gabus ke arah luar yang makin
lama semakin banyak lapisan selnya. Sehingga jaringan di luar lapisan gabus
tersebut tidak lagi memperoleh sumber tenaga dan jaringan tersebut termasuk
epidermis akar akan terkelupas.
kambium mengadakan pertumbuhan sekunder, maka akan terbentuk kambium gabus pada
korteks. Kambium gabus ini membentuk jaringan gabus ke arah luar yang makin
lama semakin banyak lapisan selnya. Sehingga jaringan di luar lapisan gabus
tersebut tidak lagi memperoleh sumber tenaga dan jaringan tersebut termasuk
epidermis akar akan terkelupas.
- Anatomi akar
Pada
akar, struktur anatominya dapat dilihat dengan mikroskop setelah memotongnya
secara melintang ataupun membujur. Berikut bagian-bagian dari anatomi akar.
akar, struktur anatominya dapat dilihat dengan mikroskop setelah memotongnya
secara melintang ataupun membujur. Berikut bagian-bagian dari anatomi akar.
- Epidermis
Dalam
struktur anatomi akar, epidermis merupakan bagian terluar yang asalnya dari
protoderm. Sel epidermis akar memiliki dinding yang tipis, tersusun rapat dan
tidak memiliki kutikula sehingga membuatnya mudah ditembus air. Pada bagian
epidermis tumbuhlah rambut-rambut akar hasil darimodifikasi dari xilem yang
mempunyai fungsi untuk pengambilan air dan garam mineral. Pertumbuhan
rambut-rambut akar menyebabkan permukaan akar lebih luas sehingga proses
penyerapan lebih efisien.
struktur anatomi akar, epidermis merupakan bagian terluar yang asalnya dari
protoderm. Sel epidermis akar memiliki dinding yang tipis, tersusun rapat dan
tidak memiliki kutikula sehingga membuatnya mudah ditembus air. Pada bagian
epidermis tumbuhlah rambut-rambut akar hasil darimodifikasi dari xilem yang
mempunyai fungsi untuk pengambilan air dan garam mineral. Pertumbuhan
rambut-rambut akar menyebabkan permukaan akar lebih luas sehingga proses
penyerapan lebih efisien.
- Korteks
Korteks
disusun oleh jaringan parenkim yang fungsinya sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan. Dalam sel-sel korteks terdapat cadangan makanan berupa amilum dan
substansi lain. Korteks terdiri atas beberapa sel yang berdinding tipis dan
tidak rapat, juga terdapat ruang antar sel untuk pertukaran gas. Sel-sel
korteks berbentuk relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interseluler yang
jelas. Air dan garam-garam mineral yang masuk melalui bulu akar akan melewati
sel-sel korteks melalui ruang-ruang interseluler yang disebut dengan peristiwa
transportasi ektravasikuler secara apoplas.
disusun oleh jaringan parenkim yang fungsinya sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan. Dalam sel-sel korteks terdapat cadangan makanan berupa amilum dan
substansi lain. Korteks terdiri atas beberapa sel yang berdinding tipis dan
tidak rapat, juga terdapat ruang antar sel untuk pertukaran gas. Sel-sel
korteks berbentuk relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interseluler yang
jelas. Air dan garam-garam mineral yang masuk melalui bulu akar akan melewati
sel-sel korteks melalui ruang-ruang interseluler yang disebut dengan peristiwa
transportasi ektravasikuler secara apoplas.
- Endodermis
Endodermis
merupakan selapis sel yang memisahkan korteks dan silinder pusat. Dinding sel
endodermis mengalami penebalan lignin dan suberin di bagian dalam, sehingga
tidak dapat ditembus air dan larutan hara, kecuali sel-sel tertentu yang
disebut sel peresap. Dalam pengamatan potongan melintang satu sel endodermis
dengan penebalan suberin tampak sesuatu seperti titik yang disebut titik
Caspary (Kaspari). Deretan titik Caspary membentuk pita Caspary. Endodermis
berfungsi mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.
merupakan selapis sel yang memisahkan korteks dan silinder pusat. Dinding sel
endodermis mengalami penebalan lignin dan suberin di bagian dalam, sehingga
tidak dapat ditembus air dan larutan hara, kecuali sel-sel tertentu yang
disebut sel peresap. Dalam pengamatan potongan melintang satu sel endodermis
dengan penebalan suberin tampak sesuatu seperti titik yang disebut titik
Caspary (Kaspari). Deretan titik Caspary membentuk pita Caspary. Endodermis
berfungsi mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.
- Silinder Pusat
Silinder
pusat terletak di sebelah dalam endodermis. terdapat berkas pengangkut serta
jaringan-jaringan lainnya pada silinder pusat yang terdiri dari xilem dan floem
yang tersusun teratur membentuk jari-jari atau radial. Pada tumbuhan dikotil,
antara xilem dan floem terdapat kambium. Aktivitas kambium ke arah luar
membentuk unsur kulit, sedangkan ke arah dalam membentuk unsur kayu. Dilapisan
terluar dari silinder pusat terdapat perisikel atau perikambium. Aktivitas
perisikel membentuk cabang-cabang akar. Pada akar tumbuhan monokotil, letak
xilem dan floem berselang-seling membentuk lingkaran. Pada akar dikotil, xilem
berbentuk bintang dan berada di pusat akar, sedangkan floem mengelilingi xilem
pusat terletak di sebelah dalam endodermis. terdapat berkas pengangkut serta
jaringan-jaringan lainnya pada silinder pusat yang terdiri dari xilem dan floem
yang tersusun teratur membentuk jari-jari atau radial. Pada tumbuhan dikotil,
antara xilem dan floem terdapat kambium. Aktivitas kambium ke arah luar
membentuk unsur kulit, sedangkan ke arah dalam membentuk unsur kayu. Dilapisan
terluar dari silinder pusat terdapat perisikel atau perikambium. Aktivitas
perisikel membentuk cabang-cabang akar. Pada akar tumbuhan monokotil, letak
xilem dan floem berselang-seling membentuk lingkaran. Pada akar dikotil, xilem
berbentuk bintang dan berada di pusat akar, sedangkan floem mengelilingi xilem
- Fungsi Akar
Akar
sejatinya memiliki fungsi mengokohkan tegaknya tumbuhan itu sendiri. Kemudian
fungsinya ialah menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang
dan daun. Selain itu akar juga dapat menyimpan cadangan makanan. Dalam beberapa
tumbuhan, akar dafat berfungsi sebagai alat reproduksi. Misalnya pada tumbuhan
yang berimpang, seperti jahe, kunyit serta tanaman lain seperti sukun dimana
bagian akarnya dapat tumbuh tunas yang dapat menjadi tumbuhan baru. Tumbuhan
tertentu lainnya juga menggunakan akar untuk bernafas yang disebut akar nafas
seperti pada tumbuhan bakau.
sejatinya memiliki fungsi mengokohkan tegaknya tumbuhan itu sendiri. Kemudian
fungsinya ialah menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang
dan daun. Selain itu akar juga dapat menyimpan cadangan makanan. Dalam beberapa
tumbuhan, akar dafat berfungsi sebagai alat reproduksi. Misalnya pada tumbuhan
yang berimpang, seperti jahe, kunyit serta tanaman lain seperti sukun dimana
bagian akarnya dapat tumbuh tunas yang dapat menjadi tumbuhan baru. Tumbuhan
tertentu lainnya juga menggunakan akar untuk bernafas yang disebut akar nafas
seperti pada tumbuhan bakau.
2.2.2 Batang
Batang
terdiri atas tiga sistem jaringan, yaitu dermal, fundamental dan vaskuler. Pada
tumbuhan konifer (pinus dan sebangsanya) dan tumbuhan dikotil, sistem vaskuler
pada ruas batang berupa silinder dan baik di sebelah luarnya maupun sebelah
dalamnya terdapat jaringan dasar korteks dan empulur. Berkas-berkas
pengangkut pada sistem vaskuler satu sama lain dipisahkan oleh parenkim
interfasikuler, yang menguhubungkan empulur dengan korteks. Jaringan dikatakan
intterfasikuler karena terletak diantara berkas-berkas pengangkut. Jaringan ini
juga disebut jari-jari empulur.
terdiri atas tiga sistem jaringan, yaitu dermal, fundamental dan vaskuler. Pada
tumbuhan konifer (pinus dan sebangsanya) dan tumbuhan dikotil, sistem vaskuler
pada ruas batang berupa silinder dan baik di sebelah luarnya maupun sebelah
dalamnya terdapat jaringan dasar korteks dan empulur. Berkas-berkas
pengangkut pada sistem vaskuler satu sama lain dipisahkan oleh parenkim
interfasikuler, yang menguhubungkan empulur dengan korteks. Jaringan dikatakan
intterfasikuler karena terletak diantara berkas-berkas pengangkut. Jaringan ini
juga disebut jari-jari empulur.
Pada
batang paku-pakuan, beberapa tumbuhan dikotil berbentuk herba dan kebanyakan
tumbuhan monokoyil memiliki susunan jaringan pengangkut yang kompleks. Jika
dilihat penampang lintangnya, berkas pengangkutnya mungkin tersusun dalam
beberapa lingkaran mungkin tersebar diseluruh penampang. jika berkas-berkas
pengangkut tidak tersusun dalam suatu lingkaran pada penampang lintang ruas batang,
batas dan beda jaringan dasar pada korteks dan empulur tidak tegas atau tidak
ada.
batang paku-pakuan, beberapa tumbuhan dikotil berbentuk herba dan kebanyakan
tumbuhan monokoyil memiliki susunan jaringan pengangkut yang kompleks. Jika
dilihat penampang lintangnya, berkas pengangkutnya mungkin tersusun dalam
beberapa lingkaran mungkin tersebar diseluruh penampang. jika berkas-berkas
pengangkut tidak tersusun dalam suatu lingkaran pada penampang lintang ruas batang,
batas dan beda jaringan dasar pada korteks dan empulur tidak tegas atau tidak
ada.
- Anatomi batang
- Epidermis
Epidermis
adalah jaringan yang bidup, sel-selnya memiliki daya untuk membelah-belah.sifat
ini penting karena epidermis harus mengimbangi bertambag besarnya batang karena
adanya pertumbuhan menebal primer dan sekunder. Sels=-sel epidermis mengimbangi
pertumbuhan ini dengan pembesaran ke arah tangensial dan pembelahan radial.
Tetap adanya aktivitas mitotik pada epidermis batang sangat menarik pada
jenis-jenis tumbuhan dengan pembentukan periderm yang sangat terlambat.
adalah jaringan yang bidup, sel-selnya memiliki daya untuk membelah-belah.sifat
ini penting karena epidermis harus mengimbangi bertambag besarnya batang karena
adanya pertumbuhan menebal primer dan sekunder. Sels=-sel epidermis mengimbangi
pertumbuhan ini dengan pembesaran ke arah tangensial dan pembelahan radial.
Tetap adanya aktivitas mitotik pada epidermis batang sangat menarik pada
jenis-jenis tumbuhan dengan pembentukan periderm yang sangat terlambat.
- Korteks
Korteks
batang disusun oleh parenkin yang mengandung kloroplas. Ruang antar sel sangat
nyata namun kadang terbatas pada parenkim yang terletak di bagian tengah
korteks. Pada kebanyakan tumbuhan Angiospermae yang akuatik korteks berkembang
sebagai aerenkim dengan ruang-ruang antar sel yang lebar. Dalam berbagai
tumbuhan, bagian luar batang tidak dikuatkan oleh kolenkim melainkan
sklerenkim, terutama pada rumput-rumputan. Tumbuhan konifer umumnya juga tidak
memiliki jaringan penguat pada korteksnya.
batang disusun oleh parenkin yang mengandung kloroplas. Ruang antar sel sangat
nyata namun kadang terbatas pada parenkim yang terletak di bagian tengah
korteks. Pada kebanyakan tumbuhan Angiospermae yang akuatik korteks berkembang
sebagai aerenkim dengan ruang-ruang antar sel yang lebar. Dalam berbagai
tumbuhan, bagian luar batang tidak dikuatkan oleh kolenkim melainkan
sklerenkim, terutama pada rumput-rumputan. Tumbuhan konifer umumnya juga tidak
memiliki jaringan penguat pada korteksnya.
- Stele
Stele
terdiri atas jaringan pengangkut, empulur dan perikambium serta jari-jari
kambium untuk golongan tumbuhan tertentu. Pada berkas-berkas pengangkut, letak floem
terhadap xilem bervariasi. Jika xilem berdampingan dengan floem, xilem di
sebelah dalam dan floem berada di luar maka disebut tipe kolateral. Floem dan
xilem yang dipisahkan olehkambium dinamakan tipe kolateral terbuka,kambium
diantara kedua pembuluh tersebutdinamakan kambium vasikuler (tumbuhan dikotil).
Pad tanaman monokotil, bertipe kolateral tertutup, tidak ada kambium diantara
xilemdan floem.
terdiri atas jaringan pengangkut, empulur dan perikambium serta jari-jari
kambium untuk golongan tumbuhan tertentu. Pada berkas-berkas pengangkut, letak floem
terhadap xilem bervariasi. Jika xilem berdampingan dengan floem, xilem di
sebelah dalam dan floem berada di luar maka disebut tipe kolateral. Floem dan
xilem yang dipisahkan olehkambium dinamakan tipe kolateral terbuka,kambium
diantara kedua pembuluh tersebutdinamakan kambium vasikuler (tumbuhan dikotil).
Pad tanaman monokotil, bertipe kolateral tertutup, tidak ada kambium diantara
xilemdan floem.
Empulur
pada batang mengandung kristal, minyak, atau bahan lain dan juga sklereid. Jika
batang mengandung saluran-saluran getah, saluran semacam itu juga mungkin
terdapat di dalam empulur. Empulur memiliki ruang-ruang antar sel yang nyata.
Bagian perifer empulur berbeda dengan bagian tengah, karena adanya sel-sel yang
lebih kompak dan relatif kecil dan umumnya lebih lama. Daerah perifer empulur
yang berbeda dengan bagian tengah disebut daerah perimeduler atau sarung
medular karena empulur juga disebut medulla
pada batang mengandung kristal, minyak, atau bahan lain dan juga sklereid. Jika
batang mengandung saluran-saluran getah, saluran semacam itu juga mungkin
terdapat di dalam empulur. Empulur memiliki ruang-ruang antar sel yang nyata.
Bagian perifer empulur berbeda dengan bagian tengah, karena adanya sel-sel yang
lebih kompak dan relatif kecil dan umumnya lebih lama. Daerah perifer empulur
yang berbeda dengan bagian tengah disebut daerah perimeduler atau sarung
medular karena empulur juga disebut medulla
Perikambium
atau perisikel pada batang merupakan jaringan yang disusun oleh beberapa
lapisan sel untung melindungi jaringan vaskuler. Perikambium dibatasi oleh
floem primer di sebelah dalamnya dan endodermis di sebelah luarnya. Perikambium
disusun oleh parenkin.
atau perisikel pada batang merupakan jaringan yang disusun oleh beberapa
lapisan sel untung melindungi jaringan vaskuler. Perikambium dibatasi oleh
floem primer di sebelah dalamnya dan endodermis di sebelah luarnya. Perikambium
disusun oleh parenkin.
Jari-jari
empulur pada stele adalah berupa pita radier yang terdiri atas sel-sel yang
berderet-deret. Jaringan ini disebut jari-jari empulur karena posisi serta
sifatnya yang parenkimatik menunjukkan seakan-akan bagian empulur yang meluas
radial. Fungsinya untuk melangsungkan pengaliran makanan ke arah radial.
empulur pada stele adalah berupa pita radier yang terdiri atas sel-sel yang
berderet-deret. Jaringan ini disebut jari-jari empulur karena posisi serta
sifatnya yang parenkimatik menunjukkan seakan-akan bagian empulur yang meluas
radial. Fungsinya untuk melangsungkan pengaliran makanan ke arah radial.
- Fungsi Batang
Batang
tumbuhan berfungsi untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun
dan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tubuh, mengarahkan tumbuhan agar
mendapatkan cahaya matahari yang cukup, tempat penimbunan cadangan makanan juga
tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.Selain itu batang juga sebagai alat
transportasi dan penyokong, mengadung klorofil untukFotosintesis dan jaringan
pembuluh pengangkutpada batang merupakan lanjutandari akar dan daun.
tumbuhan berfungsi untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun
dan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tubuh, mengarahkan tumbuhan agar
mendapatkan cahaya matahari yang cukup, tempat penimbunan cadangan makanan juga
tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.Selain itu batang juga sebagai alat
transportasi dan penyokong, mengadung klorofil untukFotosintesis dan jaringan
pembuluh pengangkutpada batang merupakan lanjutandari akar dan daun.
2.2.3 Daun
Daun
adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk membuat makanan melalui
proses fotosintesis. Selain itu, daun juga berfungsi sebagai tempat pengeluaran
air dengan cara penguapan dan respirasi. Secara morfologi, daun terdiri dari
helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan pelepah daun (folius).
adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk membuat makanan melalui
proses fotosintesis. Selain itu, daun juga berfungsi sebagai tempat pengeluaran
air dengan cara penguapan dan respirasi. Secara morfologi, daun terdiri dari
helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan pelepah daun (folius).
Struktur
yang terdapat pada lapisan daun yaitu sebagai berikut.
yang terdapat pada lapisan daun yaitu sebagai berikut.
- Epidermis atas, terkadang
dilapisi oleh kutikula. - Jaringan palisade parenkim,
mengandung banyak klorofil. - Berkas pembuluh, terdapat xylem
dan floem. - Jaringan spons parenkim, mengandung
sedikit klorofil. - Epidermis bawah, terdapat
stomata.
2.2.4 Bunga
Bunga
adalah alat reproduksi yang terdapat pada tumbuhan. Bunga memiliki beberapa
bagian, yaitu :
adalah alat reproduksi yang terdapat pada tumbuhan. Bunga memiliki beberapa
bagian, yaitu :
- Kelopak bunga, umumnya memiliki
warna hijau. Fungsi kelopak bunga adalah untuk membungkus dan melindungi
kuncup bunga sebelum mekar - Mahkota bunga, memiliki warna
yang cerah. Fungsi mahkota bunga yaitu untuk menarik serangga datang dan
menyerbuki bunga - Benang sari, merupakan alat
kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari masuk ke putik, maka akan
terjadi pembuahan. - Putik, adalah alat kelamin
betina pada tumbuhan.
2.2.5 Buah
Buah
memiliki aneka bentuk, warna, juga rasa. Buah dan biji merupakan hasil dari
perubahan pada bunga. Perubahan tersebut terjadi dalam proses perkembangbiakan
atau proses tumbuhan memperbanyak dirinya. Buah berfungsi untuk melindungi biji
yang merupakan bakal tumbuhan baru.
memiliki aneka bentuk, warna, juga rasa. Buah dan biji merupakan hasil dari
perubahan pada bunga. Perubahan tersebut terjadi dalam proses perkembangbiakan
atau proses tumbuhan memperbanyak dirinya. Buah berfungsi untuk melindungi biji
yang merupakan bakal tumbuhan baru.
Struktur
pada buah sebagai berikut.
pada buah sebagai berikut.
- Tangkai, menghubungkan buah
dengan batang. - Kulit buah, merupakan lapisan
paling luar dari buah. - Daging buah, bagian buah yang
biasanya dapat dikonsumsi. - Biji, terdapat di tengah-tengah
buah dan merupakan bakal tumbuhan baru.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan
Tubuh tumbuhan terdiri dari ratusan sampai ratusan triliunan
sel. Sel-sel tumbuhan tersebut merupakan satuan untuk melakukan proses-proses
hidup. membentuk tubuh tumbuhan. Sel-sel tersebut terorganisasi menjadi
jaringan, organ, dan sistem organ yang setiapnya dapat melakukan fungsi
tertentu.
sel. Sel-sel tumbuhan tersebut merupakan satuan untuk melakukan proses-proses
hidup. membentuk tubuh tumbuhan. Sel-sel tersebut terorganisasi menjadi
jaringan, organ, dan sistem organ yang setiapnya dapat melakukan fungsi
tertentu.
Organ pada tumbuhan teridiri kumpulan beberapa macam jaringan
yang bekerja sama untuk melakukan tugas tertentu. Pada tumbuhan, organ pokoknya
terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah yang mana memiliki peran dan
fungsi penting bagi tumbuhan itu sendiri.
yang bekerja sama untuk melakukan tugas tertentu. Pada tumbuhan, organ pokoknya
terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah yang mana memiliki peran dan
fungsi penting bagi tumbuhan itu sendiri.
Organ-organ
pada tumbuhan tersusun oleh jaringan-jaringan tertentu yang berdasarkan
sifatnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem (pelindung)
dan jaringan permanen (dewasa). Berdasarkan letaknya, meristem dapat
dibedakan menjadi meristem apical, meristem interkalar, meristem lateral. Berdasarkan
asal pembentukannya, meristem dibedakan menjadi meristem primer, meristem
sekunder.
pada tumbuhan tersusun oleh jaringan-jaringan tertentu yang berdasarkan
sifatnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem (pelindung)
dan jaringan permanen (dewasa). Berdasarkan letaknya, meristem dapat
dibedakan menjadi meristem apical, meristem interkalar, meristem lateral. Berdasarkan
asal pembentukannya, meristem dibedakan menjadi meristem primer, meristem
sekunder.
3.2
Saran
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, hendaknya kita lebih
mempelajari lagi serta memahami tentang struktur dan organ tubuh tumbuhan
terutama tentang jaringan,organ, dan penyakitnya. Dan diharapkan bahwa makalah
ini dapat memberikan pengetahuan lebih karena dengan begitu kita dapat
mengenali bagian-bagian dari tumbuhan itu memiliki fungsi penting masing-masing
yang tentunya juga berguna bagi kehidupan manusia.
mempelajari lagi serta memahami tentang struktur dan organ tubuh tumbuhan
terutama tentang jaringan,organ, dan penyakitnya. Dan diharapkan bahwa makalah
ini dapat memberikan pengetahuan lebih karena dengan begitu kita dapat
mengenali bagian-bagian dari tumbuhan itu memiliki fungsi penting masing-masing
yang tentunya juga berguna bagi kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
2015.
Sistem Organ pada Tumbuhan dan Fungsinya. www.genggaminternet.com.
Diakses pada 22 September 2017.
Sistem Organ pada Tumbuhan dan Fungsinya. www.genggaminternet.com.
Diakses pada 22 September 2017.