MAKALAH
AGAMA HINDU
“Tri Rna”
Oleh Kelompok :
1.
Komang Tri Setia Jaya
Komang Tri Setia Jaya
2.
Wisnu mahendra
Wisnu mahendra
3.
Ketut Indah Sari
Ketut Indah Sari
4.
Made Mita Artini
Made Mita Artini
5.
Dewa Putu Setiawan
Dewa Putu Setiawan
SMP NEGERI 1 POLI-POLIA
TAHUN PELAJARAN
2012/2013
2012/2013
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Asung
Kerta Wara Nugraha kami panjatkan kehadapan Hyang Widhi / Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tentang Yadnya Agama
Hindu.
Kerta Wara Nugraha kami panjatkan kehadapan Hyang Widhi / Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tentang Yadnya Agama
Hindu.
Makalah
ini kami susun berdasarkan standar isi dan kopetensi buku pelajaran agama Hindu
yang didalamnya berisi uraian materi sesuai dengan bobot yang diterapkan dalam
buku pendidikan agama Hindu dan kami mohon guru bisa memahami isi makalah kami
dan menghargainya.
ini kami susun berdasarkan standar isi dan kopetensi buku pelajaran agama Hindu
yang didalamnya berisi uraian materi sesuai dengan bobot yang diterapkan dalam
buku pendidikan agama Hindu dan kami mohon guru bisa memahami isi makalah kami
dan menghargainya.
Dengan
ini kami berhasil menyusun makalah ini dengan kerja keras kami bersama mohon
dimaklumi jika dalam makalah ini ada kekurangan, mohon kritik dan sarannya demi
kesempurnaan pada makalah yang kami buat berikutnya.
ini kami berhasil menyusun makalah ini dengan kerja keras kami bersama mohon
dimaklumi jika dalam makalah ini ada kekurangan, mohon kritik dan sarannya demi
kesempurnaan pada makalah yang kami buat berikutnya.
Om Santi Santi Santi Om
Wia-Wia, Februari 2013
Penyusun
DATFAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. ii
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..
1
1
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan …………………………………………...
2
2
1.4 Tujuan Penyusunan
…………………………………………………………………………. 2
…………………………………………………………………………. 2
BAB II. PEMBAHASAN …………………………………………………………… 3
2.1 Menguraikan Tri Rna……………………………………………………. 3
1.2
Menyebutkan
Bagian-bagian Tri Rna dan
Menyebutkan
Bagian-bagian Tri Rna dan
Contohnya Masing-masing …………………………………………………. 3
2.3 Menjelaskan Hubungan Tri Rna dengan Yadnya ..…………………….. 4
2.4 Melaksanakan Ajaran Yadnya yang
Berkaitan dengan Tri Rna
………………………………………………………………. 5
………………………………………………………………. 5
BAB III. PENUTUP ………………………………………………………………… 8
3.1 Kesimpulan
…………………………………………………………….. 8
…………………………………………………………….. 8
3.2 Saran-saran
………………………………………………………….….. 8
………………………………………………………….….. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Yandya
merupakan hal yang wajib untuk dilaksakan sebagai sarana untuk membayarnya. Pada
dasarnya yandya itu bertujuan untuk membalas utang(Rna). Yaitu hutang budi dan
hutang hidup kepada Tuhan, leluhur dan para Rsi, serta kepada makhluk lainnya.
Terutama membalas hutang kepada Tuhan, karena berkat yandya Tuhan menciptakan
alam beserta isinya, dengan hukum kodratnya, seperti menciptakan udara dan
zat-zat yang berguna bagi makhluk hidup. Sehingga kehidupan didunia ini bisa
teratur dan harmonis jika tuhan tidak melaksanakan yandya maka alam dan isinya
tidak ada. Dalam makalah ini adapun pengertian-pengertian dan jenis-jenis
yandya yang belum diketahui oleh umat Hindu. Oleh karena itu supaya umat Hindu mengetahui
pengertian dan menguraikan Tri Rna. Maka saya menyusun makalah ini walaupun
makalah ini tidak sempurna seperti yang kita inginkan.
merupakan hal yang wajib untuk dilaksakan sebagai sarana untuk membayarnya. Pada
dasarnya yandya itu bertujuan untuk membalas utang(Rna). Yaitu hutang budi dan
hutang hidup kepada Tuhan, leluhur dan para Rsi, serta kepada makhluk lainnya.
Terutama membalas hutang kepada Tuhan, karena berkat yandya Tuhan menciptakan
alam beserta isinya, dengan hukum kodratnya, seperti menciptakan udara dan
zat-zat yang berguna bagi makhluk hidup. Sehingga kehidupan didunia ini bisa
teratur dan harmonis jika tuhan tidak melaksanakan yandya maka alam dan isinya
tidak ada. Dalam makalah ini adapun pengertian-pengertian dan jenis-jenis
yandya yang belum diketahui oleh umat Hindu. Oleh karena itu supaya umat Hindu mengetahui
pengertian dan menguraikan Tri Rna. Maka saya menyusun makalah ini walaupun
makalah ini tidak sempurna seperti yang kita inginkan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang saya kemukakan
diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Menguraikan Tri Rna
2. Menyebutkan bagian-bagian Tri Rna dan contohnya
masing-masing
masing-masing
3. Menjelaskan hubungan antara Tri Rna dengan
yandya
yandya
4. Melaksanakan ajaran yandya yang berkaitan
dengan Tri Rna
dengan Tri Rna
1.3 Ruang Lingkup
Permasalahan
Permasalahan
Selama
ini teman-teman belajar yandya yang saya lihat sangat susah. Dengan demikian
saya membuat makalah ini dengan tujuan supaya teman-teman siswa belajar
tentang yandya supaya lebih cepat dan mudah.
ini teman-teman belajar yandya yang saya lihat sangat susah. Dengan demikian
saya membuat makalah ini dengan tujuan supaya teman-teman siswa belajar
tentang yandya supaya lebih cepat dan mudah.
1.4 Tujuan Penyusunan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah bagaimana
cara kita memahami tentang yandya secara cepat dan mudah. Sehingga memungkinkan
teman-teman siswa lebih cepat untuk memahami bagian-bagian dari yandya secara
cepat dan mudah.
cara kita memahami tentang yandya secara cepat dan mudah. Sehingga memungkinkan
teman-teman siswa lebih cepat untuk memahami bagian-bagian dari yandya secara
cepat dan mudah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Menguraikan Tri Rna
Menguraikan Tri Rna
Tri Rna berasal dari kata Tri yang artinya tiga,
dan rna yang artinya hutang. Jadi tri rna artinya tiga hutang yang dimiliki
oleh manusia dan harus dibayar dengan yandya.
dan rna yang artinya hutang. Jadi tri rna artinya tiga hutang yang dimiliki
oleh manusia dan harus dibayar dengan yandya.
2.2 Menyebutkan Bagian-Bagian Tri Rna dan Contohnya
Masing-Masing
Masing-Masing
Menurut ajaran agama Hindu setiap manusia memiliki hutang yang harus
diayarsemasa hidupnya. Hutang itu menyebabkan orang merasa terikat untuk
melunasinya. Adapun hutang yang dimaksud adalah :
diayarsemasa hidupnya. Hutang itu menyebabkan orang merasa terikat untuk
melunasinya. Adapun hutang yang dimaksud adalah :
a. Dewa Rna
Yaitu hutang
yang dimiliki kepada para Dewa, karena Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan dan
memberikan kehidupan kepada kita.
yang dimiliki kepada para Dewa, karena Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan dan
memberikan kehidupan kepada kita.
b. Rsi Rna
Yaitu hutang
yang harus dibayar kepada para Rsi Pendeta dan para guru yang merupakan sumber
pengetahuan bagi kita.
yang harus dibayar kepada para Rsi Pendeta dan para guru yang merupakan sumber
pengetahuan bagi kita.
c. Pitra Rna
Yaitu hutang
kepada orang tua atau leluhur beliau yang berjasa melahirkan, memelihara dan
mendidik kita.
kepada orang tua atau leluhur beliau yang berjasa melahirkan, memelihara dan
mendidik kita.
Atas dasar ketiga hutang tersebut, maka yadnya merupakan hal yang wajib
untuk dilaksanakan sebagai sarana untuk membayarnya. Kalau ditinjau dari segi
bentuknya, yadnya dapat dibedakan menjadi dua bagian :
untuk dilaksanakan sebagai sarana untuk membayarnya. Kalau ditinjau dari segi
bentuknya, yadnya dapat dibedakan menjadi dua bagian :
a. Yadnya yang nyata (material) adalah yadnya
yang bersifat skala misalnya dengan membuat banten (sesajen) memberikan bantuan
pada orang lain atau melakukan dana punia.
yang bersifat skala misalnya dengan membuat banten (sesajen) memberikan bantuan
pada orang lain atau melakukan dana punia.
b. Yadnya yang abstrak (niskala) yaitu yadnya
yang dilakukan dengan jalan menghafalkan mantra-mantra, bersemedi, yoga, dan
brata.
yang dilakukan dengan jalan menghafalkan mantra-mantra, bersemedi, yoga, dan
brata.
Contoh pelaksanaan Tri Rna yaitu sebagai berikut :
a. Dewa Rna : berbakti kepada Tuhan hal ini
dapat diakukan dengan cara; rajin sembahyang, melakukan puja Tri Sandya.
dapat diakukan dengan cara; rajin sembahyang, melakukan puja Tri Sandya.
b. Rsi Rna : mempelajari ajaran-ajaran para
Rsi, memberikan punia kepada Rsi.
Rsi, memberikan punia kepada Rsi.
c. Pitra Rna : merawat orang tua selagi
sakit, membantu orang tua dalam keadaan susah, melaksanakan upacara ngaben saat
orang tua kita meninggal.
sakit, membantu orang tua dalam keadaan susah, melaksanakan upacara ngaben saat
orang tua kita meninggal.
2.3 Menjelaskan Hubungan Tri Rna dengan Yadnya
Panca yadnya berasal dari kata Panca artinya lima; dan yadnya artinya
korban suci. Jadi Panca Yadnya artinya lima jenis korban suci yang dilakukan
secara tulus, yaitu :
korban suci. Jadi Panca Yadnya artinya lima jenis korban suci yang dilakukan
secara tulus, yaitu :
a. Dewa yadnya
b. Rsi yadnya
c. Pitra yadnya
d. Manusa yadnya
e. Bhuta yadnya
Kelima jenis yadnya ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Tri Rna.
Adapun hubungan yang dimaksud adalah :
Adapun hubungan yang dimaksud adalah :
1. Dewa Rna
Dewa Rna
dapat ditebus dengan cara yaitu :
dapat ditebus dengan cara yaitu :
–
Dewa
yadnya
Dewa
yadnya
Dewa yadnya
adalah persembahan suci yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi beserta
manifestasinya (Dewata dan Para Dewa).
adalah persembahan suci yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi beserta
manifestasinya (Dewata dan Para Dewa).
–
Bhuta
yadnya
Bhuta
yadnya
Bhuta yadnya
adalah korban suci yang dilakukan secara tulus iklas kehadapan Bhuta Kala.
adalah korban suci yang dilakukan secara tulus iklas kehadapan Bhuta Kala.
2. Rsi Rna
Rsi Rna dapat
dibayar dengan melaksanakan Rsi yadnya.
dibayar dengan melaksanakan Rsi yadnya.
–
Rsi
yadnya
Rsi
yadnya
Rsi yadnya
adalah persembahan suci kepada Brahmana para Rsi atau Pandita/Pinandita atas
jasa beliau dalam membina umat dan mengembangkan ajaran agama.
adalah persembahan suci kepada Brahmana para Rsi atau Pandita/Pinandita atas
jasa beliau dalam membina umat dan mengembangkan ajaran agama.
3. Pitra Rna
Pitra Rna
dapat dibayar dengan dua cara yaitu :
dapat dibayar dengan dua cara yaitu :
–
Manusa
yadnya
Manusa
yadnya
Manusa yadnya
adalah persembahan suci kehadapan bersama.
adalah persembahan suci kehadapan bersama.
–
Pitra
yadnya
Pitra
yadnya
Pitra yadnya
merupakan persembahan kehadapan pitra atau leluhur dan termasuk kepada orang
tua yang masih hidup.
merupakan persembahan kehadapan pitra atau leluhur dan termasuk kepada orang
tua yang masih hidup.
2.4 Melaksanakan Ajaran Yadnya yang
Berkaitan dengan Tri Rna
Berkaitan dengan Tri Rna
a. Pelaksanaan Dewa Yadnya sebagai pengamalan
Dewa Rna
Dewa Rna
Pelaksanaan
yadnya dalam kehidupan sehari-hari disesuaikan dengan kemampuan yang kita
miliki. Adapaun bentuk-bentuk Dewa Yadnya yang bisa dilakukan adalah :
yadnya dalam kehidupan sehari-hari disesuaikan dengan kemampuan yang kita
miliki. Adapaun bentuk-bentuk Dewa Yadnya yang bisa dilakukan adalah :
1. Melaksanakan persembahan secara teratur,
seperti melaksanakan Tri Sandya tiga kali sehari.
seperti melaksanakan Tri Sandya tiga kali sehari.
2. Mempelajari Weda dengan baik serta
mengamalkan dengan sungguh-sungguh isi ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
mengamalkan dengan sungguh-sungguh isi ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Melaksanakan Tirta Yatra dan Darma Yatra.
4. Membangu tempat suci.
5. Melaksanakan dana punia.
b. Pelaksanaan Bhuta Yadnya sebagai
pengamalan Dewa Rna
pengamalan Dewa Rna
Bhuta yadnya
sebagai yadnya yang dilakukan untuk mensomiakan bhutakala dapat dilakukan
sebagai berikut :
sebagai yadnya yang dilakukan untuk mensomiakan bhutakala dapat dilakukan
sebagai berikut :
1. Tingkat yang paling kecil adalah segehan,
yang meliputi :
yang meliputi :
–
Segehan
kepelan
Segehan
kepelan
–
Segehan
Panca warna
Segehan
Panca warna
–
Segehan
cacahan
Segehan
cacahan
2. Tingkatan madia (menengah) berupa caru
3. Tingkatan utama adalah berbentuk tawur,
yaitu :
yaitu :
–
Pancawali
Krama dilaksanakan 10 tahun sekali
Pancawali
Krama dilaksanakan 10 tahun sekali
–
Eka
dasa ludra dilaksanakan 100 tahun sekali
Eka
dasa ludra dilaksanakan 100 tahun sekali
–
Lebur
bhumi dilaksanakan 1000 tahun sekali
Lebur
bhumi dilaksanakan 1000 tahun sekali
c. Pelaksanaan manusa yadnya sebagai
pengamalan Pitra Rna
pengamalan Pitra Rna
Adapun bentuk
yang dilakukan adalah :
yang dilakukan adalah :
–
Magedong
gedongan – Mepandes
Magedong
gedongan – Mepandes
–
Pemapang – Ngeraja
Pemapang – Ngeraja
–
Kepus
puser – Makupak
Kepus
puser – Makupak
–
Lepas
awon – Ngempungin
Lepas
awon – Ngempungin
–
Tutuk
akambuhan – Otonan
Tutuk
akambuhan – Otonan
–
Nyambutin – Wiwahe
Nyambutin – Wiwahe
d. Pelaksanaan Rsi yadnya sebagai pengamalan
Rsi Rna
Rsi Rna
Rsi yadnya
ada dua jenis yang dapat dilakukan yaitu :
ada dua jenis yang dapat dilakukan yaitu :
1. Dana punia kepada para orang suci atau
sulinggih yang berjasa dalam memimpin suatu upacara atau mengajarkan ilmu
pengetahuan suci.
sulinggih yang berjasa dalam memimpin suatu upacara atau mengajarkan ilmu
pengetahuan suci.
2. Upacara penyucian diri secara lahir bathin
e. Pelaksanaan Pitra yadnya sebagai
pelaksanaan Pitra Rna
pelaksanaan Pitra Rna
Pitra yadnya
adalah korban suci yang tulus iklas sebagai perwujudan bakti yang dilakukan
untuk menyucikan roh leluhur.
adalah korban suci yang tulus iklas sebagai perwujudan bakti yang dilakukan
untuk menyucikan roh leluhur.
Adapun jenis
yadnya yang dapat dilakukan adalah :
yadnya yang dapat dilakukan adalah :
2. Untuk orang tua yang masih hidup adalah
dengan merawat mereka sebaik-baiknya
dengan merawat mereka sebaik-baiknya
3. Bagi orang tua yang sudah meninggal dapat
dilakukan antara lain :
dilakukan antara lain :
–
Mependem
(menanam)
Mependem
(menanam)
–
Pengabenan
Pengabenan
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan
Dapat disimpulkan yadnya merupakan hal yang wajib untuk dilaksanakan
sebagai sarana untuk membayarnya.
sebagai sarana untuk membayarnya.
Dengan demikian, disamping tujuan yadnya untuk menunggalkan atma dengan
parama atma adalah juga untuk menghubungkan rasa bakti dan kasih sehingga
tercapainya kebahagiaan dan kesejahtraan yang abadi.
parama atma adalah juga untuk menghubungkan rasa bakti dan kasih sehingga
tercapainya kebahagiaan dan kesejahtraan yang abadi.
3.2
Saran-saran
Saran-saran
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan isi makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya
membangun demi meningkatkan saya dalam pengembangan pengetahuan terutama dalam
ilmu pendidikan.
kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya
membangun demi meningkatkan saya dalam pengembangan pengetahuan terutama dalam
ilmu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Gede Sura, Drs. Pendidikan Diri dan Etika. Departemen Agama RI.
Tim Penyusun Panca Yadnya. Pemerintah Propinsi Bali.
Langsung Download Filenya Disini…!!!