MAKALAH
Sosiologi
“Kenakalan
Remaja”
DISUSUN
OLEH:
Komang
Doni Arta
Kelas
: X. IPS2
SMA NEGERI 1 LADONGI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Makalah
ini merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para siswa, untuk belajar dan mempelajari lebih
lanjut tentang topik kenakalan remaja berikut solusi pencegahan dan
pemecahannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar
mandiri kepada siswa, agar kreativitas
dan penguasaan materi dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan
adanya makalah ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengetahui tentang
berbagai penyebab kenakalan remaja serta dapat membentengi diri dan lingkungan
pergaulannya dari terjerumus ke dalam berbagai bentuk kenakalan remaja
tersebut.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk
meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari guru dan juga teman-teman
sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa
mendatang.
Ladongi, November 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3
Tujuan ........................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kenakalan Remaja.................................................................... 3
2.2
Penyebab Kenakalan Remaja...................................................................... 3
2.3
Solusi Kenakalan Remaja........................................................................... 5
2.4
Pengaruh Kenakalan Remaja bagi Prestasi Siswa...................................... 6
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan................................................................................................. 7
3.2
Saran........................................................................................................... 7
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja
adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak
lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai
baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui
banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran
serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orang tuanya.
Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya.
Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari
identitas.
Remaja
merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan
dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan pembinaan
yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat
pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian
pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam
surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian
pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret
yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya
kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
Hal
tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin
marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan
perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih
positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi
kenakalan di kalangan remaja.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
berikut:
1.
Apakah kenakalan remaja itu?
2.
Apa penyebab kenakalan remaja?
3.
Bagaimana solusi mengatasi kenakalan remaja?
4.
Apa pengaruh kenakalan remaja bagi prestasi siswa?
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah
ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pengaruh kenakalan remaja bagi
prestasi siswa.
1.4
Manfaat
1.
Siswa memahami pengertian kenakalan remaja.
2.
Siswa mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
3.
Siswa mengetahui solusi dalam mengatasi kenakalan remaja.
4.
Siswa mengetahui pengaruh kenakalan remaja bagi prestasi
siuswa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kenakalan Remaja
Akhir-akhir ini di beberapa media masa sering kita membaca
tentang perbuatan kriminalitas yang terjadi di negeri yang kita cintai ini. Ada
anak remaja yang meniduri ibu kandungnya sendiri, perkelahian antar pelajar,
tawuran, penyalahgunaan narkoba dan minum-minuman keras dan masih banyak lagi
kriminalitas yang terjadi di negeri ini. Kerusakan moral sudah merebak di
seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa serta
orang yang sudah lanjut usia.
Termasuk yang tidak luput dari kerusakan moral ini adalah remaja. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan pencarian jati diri, yang karenanya sering melakukan perbuatan-perbuatan yang dikenal dengan istilah kenakalan remaja.
Kenakalan remaja meliputi semua
perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh
remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di
sekitarnya. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara
khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada
1899 di Illinois, Amerika Serikat.
2.2. Penyebab Kenakalan Remaja
Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri
sering sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang
mengganggu ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan
menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras,
menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu
akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja.
Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal
dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas:
1.
Faktor Internal
a.
Krisis identitas
Perubahan
biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya.
Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja
gagal mencapai masa integrasi kedua.
b.
Kontrol diri yang lemah
Remaja
yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima
dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun
bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun
tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
2.
Faktor Eksternal
a.
Kurangnya perhatian dari orang
tua, serta kurangnya kasih sayang
Keluarga
merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan
anak. Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada
perkembangan anak. Karena itu baik-buruknya struktur keluarga dan masyarakat
sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak.
b.
Minimnya pemahaman tentang
keagamaan
Dalam
kehidupan berkeluarga, kurangnya pembinaan agama juga menjadi salah satu faktor
terjadinya kenakalan remaja. Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan
yang sangat penting karena nilai-nilai moral yang datangnya dari agama tetap
tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat.
c.
Pengaruh dari lingkungan sekitar
Pengaruh
budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhinya
untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya
Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.
Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.
d.
Tempat pendidikan
Tempat pendidikan,
dalam hal ini yang lebih spesifiknya adalah berupa lembaga pendidikan atau
sekolah. Kenakalan remaja ini sering terjadi ketika anak berada di sekolah dan
jam pelajaran yang kosong. Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media
adanya kekerasan antar pelajar yang terjadi di sekolahnya sendiri. Ini adalah
bukti bahwa sekolah juga bertanggung jawab atas kenakalan dan dekadensi moral
yang terjadi di negeri ini.
2.3. Solusi Kenakalan
Remaja
Dari berbagai faktor dan
permasalahan yang terjadi di kalangan remaja masa kini sebagaimana telah
disebutkan di atas, maka tentunya ada beberapa solusi yang tepat dalam pembinaan
dan perbaikan remaja masa kini. Kenakalan remaja dalam bentuk apapun mempunyai
akibat yang negatif baik bagi masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu
sendiri. Tindakan penanggulangan kenakalan remaja dapat dibagi dalam:
1. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan
remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara berikut:
1)
Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
2)
Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh
para remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab
timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.
2.
Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma
sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap
perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja
tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat
hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan
melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa
pandang bulu.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati
peraturan dan tata cara yang berlaku dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya
semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan
tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten.
Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak
dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan
dan umur.
3.
Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan
pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku
pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi
melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus
maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.
2.4 Pengaruh Kenakalan Remaja bagi Prestasi Siswa
Beberapa pengaruh kenakalan remaja
bagi prestasi siswa misalkan turunnya minat belajar siswa sehingga prestasi
belajaranya menurun. Sehingga yang ada dibenaknya siswa hanyalah tawuran, suka
bolos bahkan sering melawan perintah guru maupun orang tua dirumah.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja mulai
mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk
anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum
pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya
sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan.
3.2
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,
penulis menyarankan untuk lebih menaruh perhatian terhadap persoalan sosial,
terutama kenakalan remaja. Hendaknya kita dapat mencegah dan mengendalikan
perilaku remaja sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang terjadi akibat
kenakalan-kenakalan remaja tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://pengantar-bahasa-indonesia.blogspot.co.id/2013/03/contoh-makalah-tentang-kenakalan-remaja.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar