BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran pasukan Sekutu yang
membawa orang-orang NICA pada tanggal 29 September 1945 sangat mencemaskan
rakyat dan pemerintah RI. Keadaan ini semakin memanas ketika NICA
mempersenjatai kembali bekas KNIL yang baru dilepaskan dari tahanan Jepang.
Para pejabat Republik Indonesia yang menerima kedatangan pasukan ini karena
menghormati tugas. Mereka menjadi sasaran teror dan percobaan pembunuhan. Oleh
karena itu sikap pasukan Sekutu yang tidak menghormati kedaulatan negara dan
bangsa Indonesia ini dihadapi dengan kekuatan senjata, oleh rakyat dan
pemerintah. Di beberapa daerah muncul perjuangan untuk mempertahankan
kemerdekaan sebagai berikut.Dalam
mempertahankan kemerdekaan indonesia terjadilah
peristiwa-peristiwa baik di ingkat pusat maupun daerah. peristiwa-peristiwa
tersebut di antaranya bandung lautan api, puputan margana, peristiwa weserling
di makassar, dan serangan umum 1 maret 1949.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat disimpulkan
rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana terjadinya peristiwa Bandung Lautan
Api?
2.
Bagaimana terjadinya peristiwa Puputan
Margarana?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui terjadinya peristiwa Bandung
Lautan Api
2.
Untuk mengetahui terjadinya peristiwa Puputan
Margarana
D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui terjadinya peristiwa Bandung
Lautan Api
2.
Untuk mengetahui terjadinya peristiwa Puputan
Margarana
BAB I
PEMBAHASAN
A. Terjadinya Peristiwa Bandung Lautan Api
Pada tanggal 17 oktober 1945 pasukan sekutu mendarat di bandung.Pada waktu para pemuda
dan pejuang di kota bandung sedang gencar-gencarnya merebut senjata dan
kekuasaan dari tangan jepang. Oleh sekutu,senjata dari hasil pelucutan tentara
jepang supaya diserahkan kepadanya. Bahkan pada tanggal 21 november 1945,
sekutu mengeluarkan ultimatum agar kota bandung bagian utara dikosongkan oleh
pihak indonesia paling lambat tanggal 29 november 1945 dengan alasan untuk
menjaga keamanan. Oleh para pejuang, ultimatum tersebut tidak diindahkan
sehingga sejak saat itu sering terjadi insiden dengan pasukan-pasukan sekutu.
Sekutu mengulangi ultimatumnya pada tanggal 23 maret
1946 yakni agar TRI meninggalkan kota
bandung. Dengan adanya ultimatum ini, pemerintah Republik Indonesia di jakarta
menginstrugasikan agar TRI mengosonkan kota bandung, akan tetapi dari markas
TRI di yogyakarta menginstrugasikan agar kota bandung tidak dikosongkan. Akhirnya,para
pejuang bandung meninggalkan kota bandung walaupun dengan berat hati. Sebelum
meninggalkan kota bandung terlebih dahulu para pejuang Republik Indonesia
menyerang ke arah kedudukan-krdudukan sekutu sambil membumihanguskan kota
bandung bagian selatan. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan bandung lautan
api.
B. Puputan Margarana
Salah satu isi perundingan linggajati pada tanggal 10
november 1946 adalah bahwa belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi
sumatera,jawa dan madura.selanjutnya belanda harus sudah meinggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 januari
1949.
Pada tanggal 2 dan 3 maret 1949 belanda mendaratkan
pasukannya kurang lebih 2000 tentara di bali,ikut pula tokoh-tokoh yang memihak
Belanda.Pada waktu itu letnan kolonel I Gusti Ngurah Rai komandan Reisman Nusa
Tenggara sedang pergi ke Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi dengan markas
tertinggi TRI.
Sementara itu perkembangan
politik di pusat pemerintahan Republik Indonesia kurang menguntungkan
akibat perundingan Linggajati dimana Bali tidak di akui sebagai bagian wilayah
Republik Indonesia.Rakyat Bali merasa kecewa terhadap isi perundingan ini.Lebih-lebih ketika Belanda membujuk
Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai diajak membentuk Negara Indonesia Timur.
Ajakan tersebut di tolak dengan tegas oleh I Gusti Ngurah Rai, Bahkan dijawab
dengan perlawanan bersenjata.
Pada tanggal 18 November 1946 I Gusti Ngurah Rai memperoleh
kemenangan dalam penyerbuan ke tangsi NICA di Tabanan. Kemudian Belanda mengerahkan seluruh kekuatan
di Bali dan Lombok untuk mengahadapi perlawanan rakyat Bali ini. Pertempuran hebat terjadi pada tanggal 29 November 1946 di
Margarana,sebelah Utara Tabanan. Karena
kalah dalam persenjataan maka pasukan Ngurah Rai dapat dikalahkan.I
Gusti Ngurah Rai mengobarkan perang
“puputan“ atau habis-habisan demi membela Nusa dan Bangsa.Akhirnya Gusti.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekutu mengulangi ultimatumnya pada tanggal 23 maret
1946 yakni agar TRI meninggalkan kota
bandung. Dengan adanya ultimatum ini, pemerintah Republik Indonesia di jakarta menginstrugasikan
agar TRI mengosonkan kota bandung, akan tetapi dari markas TRI di yogyakarta
menginstrugasikan agar kota bandung tidak dikosongkan. Akhirnya,para pejuang
bandung meninggalkan kota bandung walaupun dengan berat hati. Sebelum
meninggalkan kota bandung terlebih dahulu para pejuang Republik Indonesia
menyerang ke arah kedudukan-krdudukan sekutu sambil membumihanguskan kota
bandung bagian selatan. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan bandung lautan
api.
Pada tanggal 18 November 1946 I Gusti Ngurah Rai memperoleh
kemenangan dalam penyerbuan ke tangsi NICA di Tabanan. Kemudian Belanda mengerahkan seluruh kekuatan
di Bali dan Lombok untuk mengahadapi perlawanan rakyat Bali ini. Pertempuran hebat terjadi pada tanggal 29 November 1946 di
Margarana,sebelah Utara Tabanan. Karena
kalah dalam persenjataan maka pasukan Ngurah Rai dapat dikalahkan.I
Gusti Ngurah Rai mengobarkan perang
“puputan“ atau habis-habisan demi membela Nusa dan Bangsa.Akhirnya Gusti.
B.
Saran
Demikian makalah ini kami buat sebagai tugas yang diberikan
oleh guru kami. Semoga saja makalah ini bermanfaat bagi para pembaca semua. Dan
kami pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan sarannya sangat diharapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar